Ujian Munaqasyah Pertamaku

Pra munaqasyah adalah kegiatan yang dilakukan sebelum munaqasyah atau ujian penentuan lulus tidaknya hapalan. Pra munaqasyah dilakukan setiap sabtu dan minggu selama 3 pekan.  Pra munaqasyah dilakukan di sekolah yaitu di ruangan kelas 2. Ada banyak yang ikut pra munaqasyah, mulai dari kelas 1-8. Ada 7 orang kelas 4 yang ikut pra munaqasyah, yaitu: Saya, Syahrul, Nahda, Fachri, Athar, Wafi, dan Asmunir. Kami dibuatkan kelompok dan masing-masing memiliki Pembimbing. Pembimbing kelompokku adalah ustad Rusli. Cara ustad Rusli mengetes adalah kami dipanggil satu satu lalu dites dari surah An-Naba ke surah An-Nas. Selain saya dibimbing di sekolah, saya juga murojaah di rumah.

Tibalah saat pra munaqasyah terakhir. Sebelumnya, mama sudah pesankan kue. Sesudah mandi, saya difoto dengan memegang kue. Karena hari itu hari terakhir, maka uztadzah akan bagi hadiah. Di jam terakhir, uztadzah bagi hadiah. Yang dapat hadiah adalah yang terlancar, terbanyak bintangnya, dan terheboh. Namun, saya tidak dapat hadiah. Tidak mengapa, Yang penting kan saya lulus munaqasyah nanti.

Pada tanggal 12 maret 2020, adalah ujian munaqasyah dan dites oleh dua orang yang berasal dari tim wafa Surabaya. Yang ikut dulu pra munaqasyah, harus pakai baju putih ke sekolah. Yang dipersiapkan untuk ujian munaqasyah adalah uang Rp. 100.000 untuk infaq, memakai baju putih, dan tak lupa membawa hafalannya. Namun, saking semangatnya, saya jadi lupa membawa uang untuk infaq. Tapi tidak masalah. Kan bisa infaq kalau pulang dijemput bapak. 

Kami dites di masjid. Sebelum kami dites, ada acara pembukaan. Dalam acara tersebut, ustad bilang jangan nangis kalau tidak lulus ujian karena orang yang tidak cepat hafal Quran berarti orang tersebut dicintai al-Quran. Karena semakin banyak ayat tersebut diulangi semakin banyak pula pahalanya. 

Semua peserta munaqasyah dipanggil satu satu untuk ujian. Urutanku berada di angka 27. Tiba giliranku dipanggil, saya merasa sangat gugup. Tapi, ujian tidak selama yang saya pikirkan. Ujian amat singkat. Namun, karena saya terlalu gugup, saya jadi tersendat sendat. Jadi dapat nilai 89 deh. Tapi insya allah saya lulus. Perasaanku tenang setelah dites karena mengetahui bahwa nilaiku cuma 89. Karena temanku bilang jika nilai dibawah 80 baru tidak lulus. Saat tiba pulang sekolah, bapak memberikan uang rp100.000 kepada Ustadzah Rani. 

Sampai di rumah, saya berharap benar-benar lulus ujian munaqasyah. 
Sekarang hafalan saya memasuki juz 29 surah Al-Qalam. 
Nilaiku saat pra munaqasyah
Saat saya berfoto dengan kue yang dipesankan mama
Saat dites oleh uztad dari tim wafa Surabaya
Gambar saya di Instagramnya sit darul Quran 

Komentar