Jalan-Jalan Bersama Keluarga

 

Jalan-jalan Bersama Keluarga

 

Pada hari sabtu 2 Januari 2021, banyak anggota keluarga datang dari Makassar. Kami sekeluarga berkumpul bersama di rumah. Tak lama kemudian, masuk  waktu siang. Kami semua makan mie kering. Sebelumnya mama dan tata Miah sudah memasak mie kering. Setelah makan, kami sholat dhuhur berjamaah. Adek Rayyan tidak ikut sholat berjamaah karena ngambek diejek botak oleh Kakak Miza. Dia sholat sendiri di dalam kamar. 

Selanjutnya, kami pergi ke hutan jompie (tempat wisata di Parepare). Tapi setelah sampai di hutan Jompie, ternyata tempatnya tutup. Sebelumnya kami mencoba menerobos masuk, tapi kami langsung keluar karena katanya ada CCTV di hutan tersebut.  Padahal, hutan Jompie itu pemandangannya sangat indah. Jadi kami hanya berfoto-foto di depan hutan Jompie.

Sehabis berfoto-foto, kami pergi ke rumah sakit Ainun Habibie. Ini pertama kali saya ke sana. Sesampainya di halaman rumah sakit Ainun Habibie, saya melihat ada air mancur, patung Ainun, dan gedung rumah sakit. Di sana kami berfoto-foto di depan air mancur.  Lalu saya jalan-jalan sambil menggendong adek Afif di sekitar rumah sakit.  Sementara adek Rayyan dan teman-temannya bermain kejar-kejaran. Pemandangan di sekitar rumah sakit Ainun Habibi sangat lah bagus, udaranya pun terasa sejuk. Di sana juga tidak terlalu banyak orang. Mungkin karena ada wabah virus Covid-19.

Setelah cukup puas berada di halaman rumah sakit tersebut, kami pergi makan palekko di warung Manggau, yang terletak di jalan Lapadde. Walaupun lokasinya masih di kota Parepare, tempatnya lumayan jauh. Kami sampai di sana sekitar jam 5. Karena jumlah kami yang cukup banyak, kami tidak dapat makan di meja yang tersedia. Kami menunggu pelanggan lain selesai makan di gazebo agar dapat kami tempati.

Akhirnya kami pun dapat tempat duduk di gazebo. Kemudian datang pelayan yang menanyakan pesanan kami. Saya disuruh memilih minuman. Saya memilih jus alpukat. Kami kemudian menunggu pesanan kami diantarkan. Tapi, saking banyaknya pelanggan, pesanan kami belum datang-datang. Jadi saya bermain bersama adek Afif.

Sekitar 1 jam kemudian, akhirnya pesanan telah datang. Tapi minuman belum diantarkan. Kami lalu makan bersama. Di tengah-tengah kami dihidangkan nasi, palekko, bebek goreng, dan sup serta air minum. Rasa makanannya enak, jadi semua makan dengan lahap. Bapak dan Fung Salim terlambat makan karena pergi ke masjid.

Selesai makan, saya masih menunggu minuman pesanan saya. Begitu pula yang lainnya. Beberapa saat kemudian, minuman saya sudah jadi. Kata mama, jus alpukatnya harus dihabiskan.

Setelah kami semua selesai makan-minum, kami pun siap-siap pulang. Mama, adek, dan bapak pergi ke rumah sakit sebentar untuk mengantar Fung Sahar tes Covid 19. Kalau saya dan tata Miah ikut bersama yang lainnya mencari hotel tempat mereka akan menginap. Setelah lama mencari, mereka akhirnya menemukan hotel yang cocok. Saya dan tata miah pun diantar pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, Saya langsung cuci piring karena dari tadi siang banyak sekali piring kotor. Sesudahnya, saya langsung pergi sholat magrib dan isya karena dari tadi jalan terus. Saya kemudian pergi tidur.

                                                          

Esoknya, saya dibangunkan untuk sholat shubuh. Setelah saya sholat, saya langsung disuruh mandi karena rencananya kami semuanya mau ke soppeng untuk mandi-mandi di Lejja (Tempat pemandian air panas). Sesudah mandi, saya langsung menyiapkan baju. Kalau baju untuk mandi-mandi, saya pakai langsung. Saya juga menyiapkan sikat gigi. Setelah saya sudah siap, saya sarapan sereal sambil menunggu yang lain juga siap.

Kami (Bapak,mama, adek-adek, saya, tata Miah, tata Ucci) berangkat ke soppeng. Sebelum ke soppeng, mama membeli snack untuk dimakan-makan di Lejja. Kemudian bapak singgah memompa ban mobil di bengkel. Di bengkel itu ada kucing Persia dan burung yang cantik dan berwarna warni. Saya dan Adek Rayyan turun dari mobil untuk melihat-lihat hewan tersebut.

Setelah itu kami pun langsung berangkat ke soppeng.  Ketika tiba di soppeng, kami singgah di rumahnya tata Eni. Ternyata disana yang lainnya sudah sampai duluan. Disana kami makan siang bersama. Saya makan perkedel dan nasi, adek Rayyan pun demikian.

Sebenarnya, mobilnya bapak terlalu kecil sehingga tidak bisa ke Lejja dengan membawa banyak orang karena jalanan menuju ke Lejja menanjak. Jadi rencananya, saya, adek Rayyan, tata Miah dan tata Ucci naik di mobilnya om Iccank. Sedangkan mama, adek Afif, Tata Eni dan anaknya ikut di mobilnya bapak.

Sambil menunggu mobilnya om Iccank, saya sholat Dhuhur dulu sekalian sholat ashar. Tak lama kemudian, datang lah om iccank. Kami pun semua berangkat ke Lejja.

Sesampainya di Lejja. Wow.. ternyata di Lejja sangatlah ramai. Di sana banyak orang, di tempat parkir juga banyak kendaraan.

Kami memesan gazebo untuk ditempati. Di belakang gazebo, ada kolam pemandian air hangat berukuran kecil. Karena sudah tidak sabar, saya dan anak-anak yang lain langsung masuk ke dalam kolam tersebut. Sementara orang dewasa lainnya ngobrol-ngobrol di gazebo.

Saat pertama kali masuk, airnya terasa sangat panas. Tapi lama-kelamaan airnya terasa hangat. Di sana saya bermain percik-percik air. Tapi karena saya langsung nyemplung, kepala terasa pusing. Jadi saya duduk dulu sambil makan snack yang sudah dibeli tadi. Tak lama kemudian saya kembali mandi-mandi. Saya tidak langsung masuk ke dalam air panas. Saya rendam kaki dulu baru nyemplung agar kepala tidak pusing.

Tak lama kemudian, adek Afif juga ikut bergabung. Adek Afif ternyata juga suka main di kolam tersebut. Tapi adek Afif cuma sebentar karena takutnya demam. Karena airnya terlalu panas, maka keran airnya ditutup agar airnya menjadi hangat. Kami bermain di kolam cukup lama. Sampai akhirnya saya merasa capek dan pergi mengganti baju di kamar mandi. Kalau mau masuk kamar mandi katanya harus bayar. Saya mengganti baju bersama fung Sahar. Kemudian tata Miah yang bayarkan.

Setelah saya ganti baju, kami pun pergi ke rumahnya fung Nada di jalan Kayangan. Tapi saat kami sampai di sana, tidak ada orang. Jadi kami menunggu fung Nada datang untuk membukakan pintunya.

Tak lama kemudian, fung Nada beserta yang lainnya datang membukakan pintu. Saya langsung disuruh jaga adek Afif karena mama mau sholat maghrib berjamaah. Setelah mama sholat,  saya mengembalikan adek Afif supaya saya bisa sholat maghrib.

Setelah saya sholat maghrib, saya duduk-duduk di ruang tamu. Saya heran, kenapa cuma sedikit orang? Mana yang lainnya? Beberapa saat kemudian, datanglah mereka. Ternyata mereka dari membeli minuman boba untuk dibagi-bagikan. Dan tentu saja saya juga dikasih. Saya dikasih minuman rasa coklat. Rupanya yang traktir adalah fung Nada.

Setelah minum boba, saya merasa kenyang jadi tidak makan malam. Saya merasa bosan. Saya terus murung karena tidak ada kegiatan. Yang lain semua pada ada kerjaan, semuanya main HP. Tak lama kemudian, ada makanan  lagi yaitu ubi, pisang goreng dengan saus, dan minuman sarabba (minuman yang terbuat dari jahe).

Saya makan pisang goreng dan ubi cuma sedikit. Kata Fung Nada ubinya harus dihabiskan supaya bisa dibelikan roti Bandung. Setiap anak harus mengambil satu ubi. Adek tidak mau makan ubi, dia sembunyi di belakang sofa. Roti Bandung rasa keju dan cokelat tiba, saya mengambil satu roti rasa cokelat. Karena mengantuk saya baring-baring di sofa dan ketiduran. Lalu saya dibangunkan lagi dan disuruh pindah ke kamar.

Esoknya, saya bangun dan sholat subuh. Lalu saya sarapan nasi dan ikan goreng. Setelah kami semua selesai makan, kami (bapak,adek-adek,mama,saya,tata Miah dan tata Ucci) langsung pulang ke Parepare. Kami langsung pulang karena mama ada acara di pantai jam 10.00 WITA.

 

Kesan:

Jalan-jalan bersama keluarga itu menyenangkan!

 

 

 

 

 

Komentar