Pergi Berkunjung Ke Panti Asuhan

Kemarin kamis, Ahmad sudah di ajak pergi ke taman bermain oleh orang tua Rudy. Hari ini, hari jum’at, adalah hari raya. Di pelajaran PAI sebelumnya uztad pernah bilang bahwa.... “Hari jum’at adalah hari raya. Karena Adam, manusia pertama diciptakan di hari jum’at. jum’at juga adalah hari dimana manusia akan di bangkitkan. Jadi janganlah sia-siakan hari jum’at dengan hal yang tidak berguna. Banyak-banyaklah berzikir, sedekah, dan sholat tepat waktu.” 

Ahmad pun berkata pada ibunya.. “Ibu, bolehkah kita pergi memberi sumbangan ke panti asuhan?” 

“Boleh sekali! Kamu memang anak yang cerdas dan peduli!” kata ibu 

Mereka pun berangkat ke panti asuhan Ar-Rahman yang tak jauh dari rumah Ahmad. Sampai di depan panti asuhan, ibu Ahmad memasukkan uang rp.100.000 ke dalam kotak sumbangan. Ketika masuk ke dalam panti asuhan, Ahmad dan ibunya mengucapkan salam. Ahmad melihat banyak anak-anak yatim piatu sedang membaca al-qur’an.

 “Assalamu alaikum” ucap Ahmad dan ibunya. 

“Wa’alaikum salam” jawab anak-anak panti dengan kompak 

“Maaf, ada yang bisa saya bantu?” tanya ibu pengurus panti asuhan

 “Oh, tidak! Kami hanya ingin melihat keadaan di panti asuhan ini” jawab ibu Ahmad

 Di panti asuhan tersebut, Ahmad melihat anak-anak yang masih berumur 4 tahun bekerja sendiri. Anak berumur 5 tahun cuci baju sendiri. Anak berumur 7 tahun menghafal 30 juz. Aku kagum dengan anak-anak ini. Mereka hafal 30 juz dan mandiri. Tanpa orang tua mereka dapat bekerja sendiri!...batin Ahmad 

Ahmad kemudian bertanya kepada salah satu anak panti.. “Hai namaku Ahmad AL- hafzi. Nama kamu siapa?” tanya Ahmad

 “Oh, halo! Namaku Muh. Arsyad Ramadhan.” Jawab Arsyad

 “Kamu sudah berumur berapa dan dimana hafalanmu?” tanya Ahmad kembali

 “Aku berumur 8 tahun. Hafalanku sudah sampai di juz 27” jawab Arsyad 

“Masyaaa allah! Begitu hebatnya kamu! Apa cita-citamu?” tanya Ahmad yang penasaran 

“Aku ingin menjadi guru agama yang akan memberikan ilmu bermanfaat!” jawab Arsyad dengan semangat

 “Insya Allah...” kata Ahmad 

Tak terasa sudah satu jam mereka berdua ngobrol. Selagi Ahmad dan Arsyad saling berbincang-bincang, ibu pengurus panti dan ibu Ahmad melihat-lihat isi panti asuhan.

 “Kalau ini ruangan apa ya bu?” tanya ibu Ahmad

 “Ini ruangan dimana anak-anak makan” kata ibu pengurus panti

Begitulah. Ibu Ahmad di jelaskan tentang kondisi panti asuhan. “Bagaimana cerita kamu menjadi yatim piatu?” tanya Ahmad

“Itu ketika aku masih bayi. Orang tuaku kecelakaan dan tidak selamat ketika dirawat di rumah sakit” jawab Arsyad

 “Sungguh malang nasibmu, saudaraku..... oh iya! Aku membawakan sesuatu untukmu dan teman-temanmu!” kata Ahmad

 “Apa itu Ahmad?” tanya Arsyad 

“Ini.... ini adalah buku-buku cerita bekasku yang banyak tertumpuk dirumah. Bacalah buku-buku ini bersama teman-temanmu.”jawab Ahmad sambil menyerahkan buku-bukunya. 

“Terima kasih Ahmad!” kata Arsyad bahagia 

Sementara itu..

 “Makasih ya... dengan penjelasannya kami pamit dulu” kata ibu Ahmad

 “Makasih juga telah datang berkunjung dan memberikan sumbangan” kata ibu pengurus panti 

Merekapun pulang dari Panti asuhan Ar Rahman. Sesampainya di rumah... 

“Bu, senang rasanya setelah berbagi ya!” kata Ahmad 

“Iya. Ibu juga begitu” kata Ibu

 “Lain kali kita pergi panti asuhan lagi ya!” kata Ahmad 

“Mulai sekarang kamu menabung untuk menyumbang ke panti asuhan itu lagi karena kondisi di sana sangat memprihatinkan. Kasurnya kurang, atapnya hampir roboh, seragamnya robek-robek... ” kata ibu 

“Oh! Begini bu.. aku ajak saja teman-temanku untuk memberikan sumbangan” kata Ahmad

 “Ide cemerlang!” kata ibu. 

Komentar