Berlibur dengan Rudy

Waktu liburan pun tiba!! Sesuai janji orang tua Rudy, Rudy mau diajak jalan-jalan oleh orang tuanya di hari pertama liburan. Rudy kemudian minta izin ke ibunya, kalau Rudy mau mengajak Ahmad ikut jalan-jalan.

“Ibu.... aku boleh mengajak Ahmad bu? Karena dia yang membantuku belajar sehingga aku mendapat nilai yang tinggi” pinta Rudy.

“Boleh. Cepat kamu pergi jemput Ahmad, karena mobil sudah mau berangkat” kata ibu.

“Iya bu!” kata Rudy.

Sementara di rumah Ahmad....

“Huh... membosankan lebih baik jika aku membaca buku ya?” kata Ahmad.

“Assalamualaikum” kata Rudy yang berada di luar.

"Wa’alaikumussalam. Ada apa ya Rudy?” tanya Ahmad.

“Eeeh.. aku mau ngajak kamu jalan-jalan nih.. kamu mau? Daripada kamu di rumah dan tidak ada yang kamu laku’in” ajak Rudy.

“Oke. Aku minta izin dulu sama orang tuaku” kata Ahmad.

“Ibu... boleh aku jalan-jalan dengan Rudy, bu?” tanya Ahmad kepada ibunya.

“Boleh. Kamu hati-hati ya! Ini ibu bawakan makanan, kalau-kalau kamu lapar” kata ibu.

“Baiklah bu. Assalamualaikum!” kata Ahmad.

“Wa’alaikkumussalam” jawab ibu.

Merekapun berangkat. Sesampainya di rumah Rudy... 

“Ayo cepat masuk! Nanti ketinggalan!” kata ibu Rudy.

“Baiklah bu!” kata Rudy.

“Kita mau kemana ya Rudy?” tanya Ahmad kepada Rudy.

“Pertama kita akan pergi ke Restoran Pelangi. Lalu setelah itu kamu akan menemukan banyak hal yang menyenangkan” kata Rudy.

Sesampainya di Restoran Pelangi..... 

“Ibu... aku mau pesan ayam goreng ya bu” kata Rudy.

“Kalau kamu Ahmad? Nanti tante pesankan” tanya ibu Rudy.

“Aku berbagi aja dengan Rudy, tante” kata Ahmad. 

“Iya. Kita berdua aja ya? Karena biasanya di rumahku aku tidak pernah menghabiskan makanan kalau aku makan sendirian” kata Rudy.

Setelah mereka makan.......

“Ayo kita naik ke mobil” kata ayah Rudy.

“Rudy, kamu bilang kita akan pergi ke tempat yang menyenangkan. Apa itu Rudy?” tanya Ahmad yang semakin penasaran. 

“Nanti kamu lihat aja. Kita akan pergi ke taman hiburan” kata Rudy.

Sesampainya di taman hiburan....

“Wah.... aku jarang banget ke sini karena ibuku tidak punya banyak uang. Sekarang aku bisa ke sini lagi” kata Ahmad. 

“Sekarang kamu tak perlu khawatir. Nanti ibuku yang bayar kok” kata Rudy.

“Nah... sebelum kita masuk, kita diberi dulu stempel di tangan kita sebagai penanda bahwa kita sudah membayar” kata Ibu Rudy.

Ketika mereka masuk... 

“Apa yang kita mainkan pertama ya?” tanya Ahmad.

“Kita main roller coaster dulu yuk!” ajak Rudy.

“Apakah roller coasternya tidak terlalu tinggi?” tanya Ahmad yang sebenarnya takut ketinggian.

“Nggak kok. Ayo kita naik!” kata Rudy yang sudah tidak sabar.

Rudy dan Ahmad duduk di kursi depan. Ibu dan ayah Rudy duduk di belakang mereka. Semua orang yang naik harus memakai sabuk pengaman agar tidak terlempar.

“HUAAAAAAA!” teriak Ahmad yang sudah ketakutan.

“KYAAAAAA!” teriak semua orang ketika jalurnya terbalik.

Ketika sudah selesai.... 

“Hah! Hah! Hah!” Ahmad  kelelahan.

“Yang mana lagi ya kita mainkan?” tanya Rudy.

“Gimana kalau kita main.... seluncur air?” tanya Ahmad.

“Ide bagus! Kenapa tidak? Ayo kita main!” kata Rudy.

Mereka berempat pun naik ke kursi. Sama seperti tadi, Ahmad dan Rudy di depan, orang tua Rudy di belakang mereka. 

“WAAAAAA!” teriak semua orang yang naik akan turun ke air

BYUR! 

“Yaah! Baju kita basah semua deh!” kata Rudy.

“Gak apa-apa! Ini cuma sedikit kok!” kata ibu.

“Setelah ini, gimana kalau kita main trampolin? Supaya baju kita cepat kering” usul ayah.

“Iya juga yah! Ayo kita main! Di sana. Aku lihat tempatnya” kata Rudy sambil menunjuk ke arah kiri. 

Sesampainya di trampolin.... 

“Ayo kita main..!” kata Rudy sambil berlari ke arah trampolin.

“Eh! Tunggu!” kata Ahmad sambil menarik baju Rudy.

“Apaan sih?” tanya Rudy.

“Lihat peraturannya dulu!” kata Ibu.

“Sebelum masuk ke permainan trampolin, harus memakai kaos kaki” kata Ayah.

“Oh! Untung aku bawa kaos kaki! Aku pakai dulu kaos kakinya” kata Rudy.

“Aku juga bawa! Aku mau pakai!” kata Ahmad.

Setelah memakai kaos kaki...

“Ayo kita main!” kata Rudy.

“Ayo!” kata Ahmad 

“Dalam hitungan ketiga, 1... 2... 3..... lompat!!!” kata Rudy.

Hup! Doing! Doing! 

“Itu tadi seru sekali!” kata Rudy.

“Iya! Ayo kita lompat lagi!” kata Ahmad.

Setelah sekian lama melompat-lompat....

“Fiuh.. aku capek!” kata Ahmad.

“Aku juga! Aku mau minum!” kata Rudy sambil membuka tasnya untuk mengambil air minum.

“Lho? Kok habis?” kata Rudy.

“Iya! Punyaku juga habis!” kata Ahmad.

“Ibu juga!” kata ibu Rudy.

“Ayah juga!” kata ayah Rudy.

“Gimana nih? Kita mau cari air minum di mana?” tanya Ahmad.

“Huaaa! Masa kita minum air got?” kata Rudy.

“Ah! Tidak mungkin ada orang yang mau minum air got! Di sana ada penjual air minum kok!” kata ayah Rudy.

“Mbak, di sini jual air minum nggak?” tanya ibu.

“Ada kok bu. Dingin atau biasa?” tanya mbak Luna (penjual toko).

“Biasa” jawab ibu.

“Botol atau gelas?” tanya mbak Luna.

“Botol” jawab ibu.

“Berapa botol?” tanya mbak Luna.

“Empat!” kata ibu yang sudah mulai kesal.

“Semuanya jadi Rp20.000” kata mbak Luna.

“Ini!” kata ibu sambil menyerahkan uangnya.

“Kok mbaknya bertanya terus ya?” tanya Rudy.

“Iya! Itulah mengapa tadi ibu memberinya uang secara cepat karena ibu kesal!” kata ibu.

“Ngomong-ngomong, sudah 3 permainan yang kita mainkan. Roller coaster, seluncur air, dan trampolin. Permainan apa lagi ya?” tanya ayah.

“Gimana kalau labirin cermin?” tanya Rudy.

“Ayuk! Terakhir kali aku ke taman bermain ini, aku tidak sempat bermain labirin cermin” kata Ahmad.

Sesampainya di labirin cermin.....

“Ayo kita masuk!” kata Rudy.

Merekapun masuk ke labirin..

Puk! 

“Aduuuh! Aku pikir ini adalah jalannya, ternyata kaca!” kata Rudy yang tidak memerhatikan.

“Makanya kamu harus meraba agar kamu menemukan jalan keluarnya” kata Ahmad.

Puk!

“Aduuuh!” kata Ahmad.

“Tuh kan! Kamu juga yang tak memerhatikan!” kata Rudy.

“Ya! Ibu dapat jalan keluarnya!” kata ibu Ketika keluar dari labirin... 

“Apa yang dimainkan selanjutnya ya?.... oh tidak! Astagfirullahalazhiim! Kita semua lupa sholat dhuhur dan ashar, ini sudah masuk pukul 17.00!” kata Ahmad sambil melihat jam tangannya.

“Oh iya! Astaga! Ayo kita ke musholla!” kata ibu.

Setelah mereka sholat... 

“Aku laper nih....” kata Rudy.

“Iya aku juga, oh iya! Ibuku memberiku makanan tadi pagi! Semoga makanannya belum basi” kata Ahmad.

“Wah... kamu membawa nasi goreng ya?” tanya Rudy.

“Iya! Untung masih belum basi! Ibuku memberiku 4 kotak untuk kita makan berempat” kata Ahmad.

NYAM! NYAM! NYAM! 

Setelah mereka makan.... 

“Yum! Rasanya enak banget!” kata Rudy.

“Terima kasih makanannya ya!” kata ibu.

“Tidak perlu berterima kasih! Ini sebagai tanda berterima kasihku kepada kalian karena telah membawaku berjalan-jalan” kata Ahmad.

Setelah mereka makan..... 

“Sebelum kita pulang, kita bermain satu permainan lagi yuk! Apa ya permainannya?” tanya Rudy.

“Kita main sepeda aja yuk!” ajak Ahmad.

“Iya! Ayo kita main!” kata Rudy.

Di situ memang ada sepeda yang boleh dipinjam oleh anak-anak maupun dewasa.

Syung! Syung! Syung!

Setelah bermain sepeda.... 

“Ayo kita pulang!” kata Ibu.

Sesampainya di rumah Ahmad.... 

“Wah... terima kasih telah membawa anak saya jalan-jalan” kata ibu Ahmad kepada ibu Rudy.

“Ini sebagai tanda terima kasih kami karena anak ibu telah mengizinkan anak saya untuk belajar di sini sehingga nilai rapornya meningkat” kata ibu Rudy.

“Sama-sama” kata ibu Ahmad.

“Kalau begitu, saya pamit ya bu! Assalamualaikum!” kata ibu Rudy.

“Wa’alaikumussalam!” jawab Ibu Ahmad.

Tok!

“Nah... kamu tidak kapok kan berbuat baik kepada orang lain. Sebab, jika kamu berbuat baik kepada seseorang akan mendatangkan berkah pada dirimu sendiri” kata ibu kepada Ahmad.

“Iya bu! Mulai sekarang aku akan belajar berbuat baik kepada orang lain agar aku mendapat pahala dari Allah swt” kata Ahmad.

“Ayo kita sholat maghrib di masjid berjama’ah yuk!” ajak ayah.

“Ayo!” jawab Ahmad.

Sejak itu, Ahmad pun sering berbuat baik kepada orang lain dan Allah akan memberikan pahala dan berkah sesuai dari yang dilakukannya.

SELESAI

Komentar