Bawang Putih dan Bawang Merah

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang gadis cantik bernama bawang putih. Kedua orang tua bawang putih sudah meninggal dunia, jadi bawang putih diasuh oleh ibu tirinya. Ibu tirinya mempunyai anak yang seumur dengan bawang putih yang bernama bawang merah. Wajah bawang putih sangat cantik meskipun tidak memakai makeup, berbeda dengan bawang merah, bawang merah selalu memakai makeup diam-diam tapi wajahnya bertambah jelek memakai makeup karena membuat wajahnya rusak. 
Sumber : Pixabay

Sejak diasuh oleh ibu tirinya, bawang putih selalu diberi pekerjaan berat seperti disuruh mengambil air dari mata air yang jaraknya cukup jauh dari rumah. Sementara bawang merah hanya diberi pekerjaan yang ringan seperti memberi makan ayam. Ketika bawang putih membuat kesalahan kecil, ia akan dimarahi habis-habisan oleh ibu tirinya.
“rasakan itu, wanita jelek!” kata ibu tirinya ketika bawang putih membuat sedikit kesalahan.

Ketika bawang putih disuruh mencuci baju disungai, dia tidak sengaja menjatuhkan selendang merah kesayangan ibu tirinya ke sungai. Ketika sampai di rumah, bawang putih memberitahukan ke ibu tirinya kalau selendang merahnya jatuh ke sungai, dan ibu tirinya pun berkata

“itu kan selendang kesayanganku, mengapa kau menjatuhkannya kesungai? Pergi kesungai itu lagi! Cari selendangku sampai ketemu, kalau tidak ketemu, kau tidak boleh kesini lagi!”.

Bawang putih pun pergi ke sungai itu lagi. Ia kemudian menemukan selendang merah itu di rumah nenek tua.

“permisi nek, itu selendang milik ibuku” kata bawang putih dengan lembut. 

Kata nenek “oh, benarkah? Ini aku kembalikan, wanita manis”. 

“terima kasih nek, hmm... sepertinya aku melihat nenek sendirian di sini. Boleh aku menemani dan membantumu disini selama satu minggu?” kata bawang putih. 

“ooh, tentu tentu kau boleh membantuku di sini” kata sang nenek.

Bawang putih pun tinggal disitu selama satu minggu  untuk membantu nenek di situ. Setelah satu minggu, bawang putih mengucapkan selamat tinggal kepada nenek. 

“selamat tinggal nek, aku akan kembali lagi kesini” kata bawang putih.

“eh, tunggu dulu. Aku ingin memberikan kepadamu labu. Apa kau mau? Silahkan pilih yang kau mau”.

Bawang putih pun memilih labu yang kecil. Ia kemudian pulang dan membuka labu tersebut. Alangkah kagetnya dia ketika melihat isi labu tersebut adalah perhiasan-perhiasan yang indah. Ternyata, nenek tersebut adalah peri. Ibunya yang sedang melihat kejadian tersebut bertanya ke bawang putih 

“dimana kau mendapat labu yang berisi perhiasan itu?” 
bawang putihpun menjawab “aku diberi labu ini oleh seorang nenek yang tinggal didekat sungai tempatku biasa mencuci baju”. 

Bawang merah pun disuruh meminta labu kepada sang nenek. Ketika sampai di rumah sang nenek (peri), bawang merah langsung meminta labu 

“nek, aku punya saudara tiri yang pernah datang kesini dan meminta labu dari mu, akupun juga ingin meminta  labu darimu!” kata bawang merah dengan kasar.

“baiklah silahkan pilih labu yang kau mau”. Lalu bawang merah memilih labu yang besar karena mengira isinya akan banyak pula. Ketika sampai dirumah, ibunya memotong labu tersebut. Dan ternyata isinya adalah banyak serangga-serangga yang mematikan. Lalu bawang merah dan ibunyapun mati digigit oleh serangga-serangga itu. Bawang putihpun hidup bahagia selamanya.

Komentar