Pengalaman Saya Selama di Pondok

Saya akan menceritakan pengalaman saya selama bersekolah di pondok. Saya menuntut ilmu di Pondok Pesantren Yasrib WatanSoppeng, Sulawesi Selatan. Sekarang saya duduk di kelas 2 MTS semester genap. Selama menuntut ilmu di pondok, saya menemukan banyak hal baru, teman baru, ilmu baru, dan segala peristiwa baik itu suka maupun duka. Di pondok, para santri diajarkan untuk mandiri, disiplin, kuat, sabar, dan rajin beribadah. Kata Anre Gurutta, setiap hal yang terjadi di pondok itu merupakan pelajaran. Tidak hanya pelajaran umum di kelas, pengajian dll, Semuanya merupakan proses pembelajaran. Mengantri di dapur untuk makan itu pelajaran. Mengantri untuk mandi itu pelajaran. Berjalan kaki ke masjid itu pelajaran. Yang penting adalah niat yang ikhlas untuk menuntut ilmu. Dan satu lagi, yang paling penting disini adalah adab. Adab dahulu baru ilmu. Karena percuma berilmu kalau tidak ada adab. Mending orang bodoh yang beradab daripada orang pintar tak punya akhlak. Banyak cobaan yang saya alami ketika menuntut ilmu di pondok. Kalau kami mau ke masjid dan ke dapur jalan kaki dulu, bahkan biasanya tersandung, haha. Kalo subuh dibangunkan dengan dipercikkan air. Tapi meski begitu, masih banyak hal lain yang bikin belajar di pondok itu seru. Apa bedanya bersekolah di pondok dengan sekolah di sekolah luar? Bedanya adalah kalau di sekolah umum kita bertemu dengan teman ya pas disekolah saja, tapi kalau di pondok kita bertemu teman bisa tiap saat. Belajar ada teman, makan bareng teman, jajan bareng teman, bahkan tidurpun bareng teman. Seru bukan? Bagaimana dengan pelajaran sekolah di pondok? Kalau soal pelajaran umum seperti sekolah biasanya. Kita belajar IPS, IPA, Bahasa inggris, PKN dan sebagainya. Tapi ada tambahan ilmu akidah, akhlak, fiqih, hafalan tahfiz, tajwid Al Quran, dsb. Selebihnya, kalau siang dan sore ada pelajaran diniyah. Sedangkan untuk subuh dan malam ada pengajian. Pokoknya seru tinggal di pondok. Memang sih kadang teman seasrama itu ngeselin, tapi lama kelamaan terbiasa kok. Selain itu ada juga kegiatan ekstrakurikuler seperti Tilawah, drumband, PMR, pramuka, dll. Kegiatan Organisasi sekolah juga aktif, seperti OSIS dan UKS. Dan satu lagi, ada yang namanya tahassus Al Quran dan Tahassus kitab kuning. Untuk tahassus al Quran difokuskan menghafal al Quran dan ya tidak belajar pelajaran umum sama sekali kecuali pada saat mau ujian. Sedangkan tahassus kitab kuning difokuskan belajar membaca kitab kuning, seperti tahassus al Quran, tidak belajar pelajaran lain kecuali pada saat mau ujian. Soal lauk yang dimakan di dapur... biasanya kami makan lauk sederhana seperti kerupuk, ikan masak, tahu, tempe, telur, dan ikan asin. Untuk sayur, ada sayur sop, sayur kangkung, sayur terong. Saya paling suka menu telur balado, yaitu telur rebus ditumis dengan kecap dan saos sambel. Kadang kami bosan dengan makanan dapur, tapi untungnya mama membekali dengan sambel penja buatan mama yang sangat enak, teman temanku juga suka. Sangat menolong ketika makanan terasa hambar. Untuk perpulangan, jadwalnya dua kali sebulan. Dan hari liburnya itu hari jumat. Kalau hari jumat tidak perpulangan, biasanya kami kerja bakti membersihkan sekitar asrama. Melelahkan tapi menyenangkan. Kalau libur dua hari karena perpulangan biasanya sih saya naik mobil sewa pulang ke Parepare. Tapi jika libur chma satu hari biasanya pulang ke rumah nenek. Makanya yang paling ditunggu- tunggu anak santri itu libur semester, libur Ramadhan, dan libur tahun baru. Dimana akhirnya bisa merasakan bebas dari antrian-antrian di pondok, haha. Kalau libur Ramadhan ngapain aja? Menjelang libur Ramadhan, kita bakal dikasih tugas ceramah minimal 10 kali. Tapi waktu saya kelas 1 dulu dikasih keringanan bisa 2 kali saja. Terus minta tanda tangan panitia masjid dan nilai ceramahnya. Seru lah karena kalau beruntung dapat amplop berisi duit. Dan masih banyak lagi keseruan keseruan yang ada di pondok. Oh iya, saya mau bercerita Pengalaman ku dimulai dari awal masuk pondok. Saat itu, saat pertama kali saya merasakan yang namanya antri dimana saja. Mau makan antri, mau mandi antri, dll. Awalnya saya merasa jengkel, karena harus mengantri terus, tapi lama kelamaan terbiasa juga. Pokoknya banyak hal hal yang bikin jengkel. Apalagi kalo punya teman sekamar yang menjijikkan.. Awalnya saya susah mengatur isi lemari yang sering berantakan. Tapi lama kelamaan semakin terbiasa dan akhirnya bisa membuat lemari menjadi lebih rapi. Dulu juga saya sering mengeluh karena kegiatan pondok yang cukup melelahkan, tapi kini menurut saya kegiatan kegiatan itu semua terasa seru dan menyenangkan. Begitulah ketika kita tinggal di pondok, semua hal yang awalnya terasa sulit, melelahkan, lama kelamaan akhirnya juga akan terbiasa juga. Selanjutnya, bagaimana dengan hukuman yang ada di pondok? Ada banyak hukuman bagi santri yang tidak menaati atau melanggar peraturan dan tata tertib pondok. Bagi yang merokok, dibotakin. Bagi yang pacaran dan bawa hp, dikasih jilbab merah, bagi yang jarang turun ke masjid sholat dikasih cuci piring dan buang sampah. Dsb... . Beberapa kali saya malas pergi masjid karena letaknya yang jauh dari asrama, alfa sholat saya jadi banyak dan saya pernah dihukum cuci piring beberapa kali. Tapi itu tidak masalah karena saya sendiri yang salah, haha. Hari yang paling saya sukai ketika di pondok adalah hari kamis dan jumat. Hari kamis tidak pengajian karena malam jumat. Dan hari jumat kan hari libur tidak ada pelajaran pagi, diniyah, dan pengajian, biasanya cuma kerja bakti dan selebihnya bisa istirahat sepuasnya. Jilbab yang digunakan di pondok harus berukuran XL yakni menutupi dada sampai lengan. Yang menggunakan ukuran di bawah standar itu.. Siap-siap disita pembina. Ada juga beberapa pakaian terlarang di pondok, seperti celana jeans, rok span, dan jilbab pendek. Di asramaku juga ada peraturannya. Yaitu tidak boleh memakai celana pendek dan daster. Kita harus memakai jilbab ketika keluar kamar, dan harus memakai ciput. Selain itu, kita juga dilarang membawa buku yang tidak bermanfaat, seperti novel dan komik. Kalau ditanya bagaimana dengan pembina yang ada Diasramaku? Pembina Diasramaku ya baik dan perhatian. Tak jarang mereka mengadakan makan bareng seasrama seperti makan bakso, palekko, dll. Ada juga yang namanya uang kas asrama. Diasramaku itu 25.000 perbulannya. Kalau diasrama lain entahlah saya juga tidak tau. Fungsinya untuk membayar air galon, dan kebutuhan asrama lainnya. Contohnya seperti ketika lampu kamarku mati, pakai uang asrama untuk beli lampu baru. Selanjutnya, tentang pengalaman ku di pondok. Tadi saya bilang awalnya saya tidak betah dan suka mengeluh. Setelah saya di pondok ini beberapa bulan, akhirnya saya merasa betah sedikit demi sedikit. Lebih ke terbiasa sih daripada betah. Selain itu, disini saya juga banyak mempelajari hal hal baru yang jarang didapat dari sekolah lain. Pesan dan kesan saya. Kesan saya Pondok itu menyenangkan. Sudah satu tahun lebih saya tinggal di pondok ini, saya mendapat banyak sekali ilmu bermanfaat, teman yang seru meski tidak banyak. Disini kita dilatih mulai dari jasmani dan rohani. Pokoknya banyak hal hal yang menyenangkan yang jarang didapat dari sekolah lain. Pesan saya Jangan takut masuk pondok karena di pondok itu bukan berarti kita disiksa. Tapi diajarkan bagaimana cara untuk mandiri hidup tanpa bantuan orang tua supaya nanti kalau sudah dewasa tidak bingung lagi bagaimana caranya menghadapi ujian. Wejangan ini juga saya dapat dari ustadz dulu. Jadi mungkin sampai disini dulu cerita saya. Di lain waktu saya akan cerita pengalaman saya lagi. Sampai ketemu di pondok

Komentar